Resume Book | Genghis Khan

Hello everyone.
Now I would like to resumed a really great book. I borrow it from my Library in Politeknik Negeri Bali. Actually I really like to borrow some book from there. but I just can borrow three books for one Peminjaman. I already have a full history book. And this is the one of them:
Tittle       : “Sang Penakluk Genghis Khan”
Pages :
Width :
Length     :
Writer     : SAM DJANG
Publisher          :
Genre    : History Fiction Novel

I recommend this book for all people including children, teenager and adult people.



Gambaran Umum:
Buku ini berkisah tentang sejarah Bangsa Mongolia pada tahun 1200an dimana dataran Mongol terletak dekat dengan tembok besar Cina juga Gurun Gobi. Pada zaman ini masyarakatnya hidup secara berkelompok dan berpindah pindah dari tempat tinggal satu ke tempat tinggal yang lainnya atau yang sering disebut dengan istilah Nomaden. Perpindahan dari satu tempat ke tempat lain ini biasanya tergantung musim. Jika musim semi tiba mereka akan mencari dataran yang lebih hijau dan lapang untuk ternak mereka merumput. Dan jika musim dingin, maka mereka akan mencari tempat yang lebih hangat. Tempat tinggal mereka terbuat dari kulit binatang dan kain juga bahan-bahan kering lainnya. Dimana mereka menyebut tempat tinggal tersebut dengan nama “Yurt”
Adapun setiap kelompok memiliki nama. Nama dari suatu suku atau kelompok/ bangsa dibeda-bedakan berdasarkan dari keturunan mana ia berasal, seperti bangsa Taichut, Kerait, Merkid, dll . Adapun ketua dari suatu kelompok tersebut diberi gelar sesuai dengan besarnya jumlah orang dalam kelompok tersebut, seperti gelar “Khan” yang dianugrahi apabila jumlah anggota kelompok sudah berjumlah puluhan sampai ratusan ribu yang dapat membentuk suatu bangsa/ negara.
Pada zaman ini masyarakatnya masih percaya akan kekuatan magis dan menyembah dewa langit “Tengri”. Biasanya orang orang memakan daging panggang dari hasil buruan, domba, unta, dan bahkan kuda. Mereka juga suka meminum susu kuda yang sudah difermentasi bernama “Kumis” yang juga biasa digunakan dalam upacara sakral. Mereka masih menerapkan prinsip berperang dan kekuasaaan wilayah dan akan bertarung secara babar, memenggal kepala, bergulat, membakar hidup hidup, mengubur hidup hidup, atau bahkan merebus musuh mereka dimana mereka percaya arwah akan mati bersama dengan badan yang dibunuh tanpa mengeluarkan darah, sehingga musuh mereka akan merasakan kematian yang menyiksa.

Kronologi Cerita:
Awal Bab dari novel ini bercerita tentang betap penulis ingin mengisahkan sejarah dengan sudut pandang berbeda. Banyak yang percaya suku dari Mongol sangatkah kejam dan menindas yang lemah. Namun itu tergantung dari sudut pandang seseorang. Selanjutnya penulis mengisahkan gambaran umum kehidupan dan dataran Mongol dari peta yang terdapat di sampul depan buku. Juga mengisahkan asal muasal suku di dataran ini.
Dikisahkan seorang Kepala kelompok Mongol yang sangat kuat tak terkalahkan yang menculik seorang gadis dari karavannya menuju ke rumah suaminya. Pada saat itu caravan sedang melintasi wilayah Kepala kelompok ini sebut saja Troghul. Troghul pun jatuh cinta karena paras cantik Qoolun dan ingin menjadikannya istri pertama. Qoolun yang awalnya terpaksa kemudian luluh dan mencintai Troghul sebagai suaminya yang dikenal di dataran mongol. Qoolun pun melahirkan anak lelaki yang tampan dan cerdas bernama Temujin. Diramalkan Temujin yang memiliki mata cerdas ini akan menjadi Penakluk yang tak terkalahkan bahkan langit merestui jalannya. Temujin memeiliki teman setia bernama Jamuka yang juga anak bangsawan dari suku, namun sukunya sudah direnggut dan dia diusir karena perebutan tahta setelah ayahnya meninggal. Pada suatu hari Troghul ingin Temujin menikah dengan Putri “Anda”nya (Anda  adalah istilah untuk ikatan kepercayaan dan saling membantu yang lebih dekat dari saudara).
Pada saat perjalanan menuju tempat tinggal calon istrinya Troghul diracun dan mati sebelum mewarisi tahtanya kepada Temujin yang masih muda. Ia dan ibunya pun diusir dari suku mereka dan luntang lantung lama dalam kondisi sulit. Sampai akhirnya Temujin tumbuh dewasa dengan asam garam kehidupan dan bertekar memusnahkan semua musuhnya dan menyatukan dataran Mongol dengan kekerasan juga kebebasan.

Comments

Popular posts from this blog

MOTIVASI | Berlayarlah Menuju Pantai Harapan

Sayembara Tulis Dongeng | Gerakan Indonesia Mendongeng

Resume Book | The Last Ember By Daniel Levin