Sayembara Tulis Dongeng | Gerakan Indonesia Mendongeng

Putri Paloma

            Pada suatu hari di sebuah kerajaan yang indah terletak di tepi tebing pantai Pulau Dewata, hiduplah seorang putri cantik jelita bernama Putri Paloma, Putri Paloma merupakan anak tunggal dari Raja dan Ratu Dewata. Kecantikan nya sudah terkenal di seluruh Negeri membuat banyak Pangeran yang menaruh hati padanya.
            Putri Paloma dikenal sebagai putri yang tidak sombong, baik hati, dan selalu menghormati kedua orang tuanya.  Dibalik keanggunannya, diam diam sang putri memiliki bakat dan hoby memanah. Sang putri giat berlatih memanah diwaktu luang bersama sahabat kecilnya Barama.
            Suatu ketika di Kerajaan Nusa diadakanlaah kompetisi memanah untuk seluruh perwakilan antar kerajaan. Mendengar hal ini Sang Putri  kemudian menghadap kepada sang Raja dan Ratu, “Ayahanda, izinkan lah  aku pergi ke Kerajaan Nusa, mewakili Kerajaan Dewata dalam kompetisi memanah” raut muka sang Raja berubah murka dan berkata “Putri Paloma anakku, tak kuizinkan kau mengikuti perlombaan berbahaya di Negeri orang, tidakkah kau tau memanah hanya untuk kaum pria!”
            Sang Ratu yang selama ini selalu mendukung bakat bahkan menunjuk Barama untuk menjadi guru pribadi putrinya itu tidak bisa tinggal diam dan berkata “Suamiku, sampai kapan kau akan menentang keinginan anakmu untuk berpetualang melihat dunia dan memanah?”  sang Raja memandang mata sang Ratu dan berkata “ Istriku, aku hanya kahwatir dan tidak bisa menerima kalau putri kecil kesayangan kita sudah besar dan pergi dari sisi ku” sang Ratu pun berkata “ Tapi itu namanya egois, dia sudah dewasa dan bisa menjaga dirinya” Sang Raja terkejut dan marah besar “Sudah cukup! Aku takkan mengizinkan dia memanah lagi dan akan kunikahkan dia sehingga dia takkan bisa kemana mana lagi!” perintah sang Raja.
            Sang Ratu membela putrinya dan berkata “ Tidakkah kau tau kalau putri kita berbakat dalam memanah, berilah dia satu kesempatan, jika dia menang di kompetisi ini maka biarkan dia memanah dan memilih pendamping hidupnya jika tidak kau boleh menikahkannya” Sang Raja setuju dan berkata “Baiklah kuberi satu kesempatan”
            Keesokan harinya Putri Paloma didampingi Barama pergi ke kompetisi memanah. Tanpa ragu Putri Paloma membidik dan mengenai sasaran. Tahap demi tahap dia lalui dengan kemenangan sampai akhirnya sang Putri berhasil meraih juara pertama. Sang putri pun pulang dengan membawa piala kemenangan untuk Raja dan Ratu sekaligus membanggakan Kerajaan Dewata sebagai pemanah Wanita pertama dan terbaik di Seluruh Negeri. (Tamat)
           

Nilai Dari Kisah Putri Paloma:
1.    Kejarlah cita-citamu setinggi langit dan berpetualanglah melihat dunia.
2.    Orang tua yang marah bisa jadi merupakan suatu bentuk perhatian kalau mereka kahwatir
3.  Janganlah berbangga diri dengan keindahan fisik karena prestasi dan ilmu adalah keindahan sesungguhnya yang tidak akan habis dimakan zaman.
           
           

            

Comments

Popular posts from this blog

MOTIVASI | Berlayarlah Menuju Pantai Harapan

Resume Book | The Last Ember By Daniel Levin